Kamis, 19 Februari 2009

pungli

Polres Tangkap Pelaku Pungli di Tanjung Medan

UJUNGTANJUNG- WRC,- Masyarakat Pengguna Jalan lintas di Tanjung Medan khususnya Sopir truk-truk CPO resah karena banyaknya pelaku pungutan liar (Pungli) dijalan raya. Berdasarkan laporan dari masyarakat kemudian anggota Polres Rohil turun ke TKP dengan menyamar sebagai sopir CPO, dari hasil penyamaran tersebut akhirnya Polres berhasil menangkap Pelaku Pungli dan saat ini pelaku sudah diamankan di Mapolres Rohil.

Informasi yang berhasil di rangkum WRC Rabu (18/02) di Mapolres Rohil mengatakan, bahwa kegiatan Pungli ini sudah acapkali menimpa para sopir-sopir mobil CPO, mereka selalu kena palak. Berdasarkan informasi tersebut maka petugas Polres Rohil turun ke TKP dan melakukan penyamaran menjadi sopir tangki. Kejadian ini ternyata benar, disaat petugas melakukan penyamaran sebagai sopir juga dimintai uang. Ketika petugas memberikan uang itulah,disaat itu pula langsung petugas menunjukkan identitasnya dan kemudian menggelandang pelaku ke Mapolres Rohil di Ujung Tanjung. Sementara seorang lagi kawan tersangka berhasil kabur. Tersangka, Surianto AliasAnto Bin Syahruddin (34) warga Tanjung Medan kemudian ditahan.

Kapolres Rokan Hilir, AKBP Rohmad Nursahid ketika dikonfirmasi melalui Kasatreskrim Polres Rohil, AKP. Amril Rabu (18/2) kemarin membenarkan kejadian tersebut. Menurut Amril tersangka sebagai pelaku pemungutan liar ini sudah diamankan di Mapolres Rohil untuk menjalankan pemeriksaan,kata Amril.(Gun).

Masyarakat Resah, LPM Pungut Dana di Ampang-ampang

PUJUD-WRC,-Masyarakat umum, khususnya para pengguna jalan umum yang berprofesi sebagai sopir truk-truk pengangkut sawit menjadi resah, disebabkan ketika melewati Perkampungan Sei Tapah Kecamatan Pujud mereka selalu dikenakan pengutan dana ampang-ampang yang dilakukan oleh Oknum Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM). Pungutan dana ampang-ampang ini diberlakukan sebesar Rp. 30.000 per-tiap truk dengan bukti kwitansi yang lengkap.

Informasi yang berhasil dirangkum WRC Rabu (18/02) di kecamatan Pujud , bahwa terjadinya pemungutan dana ampang-ampang ini sudah berlangsung sejak lama yang dilakukan oleh LPM Sei Tapah dan akhirnya meresahkan para sopir-sopir truck sawit tersebut.

Salah seorang warga masyarakat, Muhadi membenarkan adanya pungutan dana di ampang-ampang tersebut. Menurut pengakuannya, uang ampang-ampang tersebut dikutip sebesar Rp. 30.000,- terhadap pemilik truk-truk pengangkut kelapa sawit didaerah Sei Tapah Kecamatan Pujud. Lebih lanjut Muhadi mengatakan, bahwa sebelumnya sejumlah warga pergi ke Ampang-ampang ini untuk mengambil bukti kwintasi pungutan dana tersebut

”Sewaktu kita melakukan pembuktian adanya pungutan tersebut memang benar,karena kita sendiri menerima kwitansi tersebut,”kata Muhadi sembari menunjukkan kwitansi yang dimaksud kepada wartawan pada hari Rabu (18/2).

Menurut cerita Muhadi waktu itu penjaga ampang-ampang adalah perempuan namun ketika mereka mempertanyakan keabsahan izin pengutipan dana tersebut, warga di arahkan kepada Ketua LPM Sei Tapah. Kemudian Muhadi dan teman-teman pergi menghadap ketua LPM Sei Tapah yang berinisal JTM. Namun anehnya ketika kita menemui ketua LPM tersebut malah selanjutnya kami diarahkan lagi kepada Pengulu Sei Tapah. “Karena yang mengangkat saya adalah Penghulu”, kata Muhadi menirukan ucapan ketua LPM tersebut.

“Karena merasa tidak ada kejelasan dan di lempar bola-bolakan oleh Ketua LPM tersebut,maka akhirnya kami bersama warga pulang”, papar Muhadi.

“Yang jelas pengutipan dana ampang-ampang ini sudah meresahkan masyarakat umum khususnya para pengguna jalan atau sopir-sopir truk pengangkut sawit”, tandas Muhadi (Gun)

1 komentar:

  1. Salam intermezo...

    Kemana dah lama ndak posting ne..bagi2 info lah..

    in-mezo

    BalasHapus