Kamis, 19 Februari 2009

lecehan

HENDRIK FASHA,SE :"KALAU MEMANG PAKAIAN KOPRI,ITU PELECEHAN TERHADAP ORGANISASI KOPRI".

Bagansiapiapi.WRC.
Pelbagai pandangan dan pendapat tentang pemakaian pakaian kopri diwaktu menghantar mayat warga tionghoa kepemakamannya yang dipakai oleh pemusik kematian (ceng kho) beberapa hari yang lalu (fhoto media riau pesisir,tgl,17/2).

"Jikalau memang pakaian tersebut adalah pakaian kopri,itu sudah termasuk pelecehan,"ujar salah satu pegawai yang tidak mau namanya dipublikasikan ketika diminta pandangannya tentang berita fhoto tersebut ,rabu(18/2).

Lain lagi menurut Hariandi Bustam,SH ditemui di jalan Pahlawan Hilir dirinya mengatakan bahwa hal tersebut telah melanggar aturan tentang PNS karena pakaian tersebut hanya diperbolehkan dipakai oleh PNS saja.

"Sementara yang memakai pakaian tersebut adalah pemusik kematian warga tionghoa,apalagi dengan memakai celana trainning,"ujarnya kemudian.

Hendrik fasha,SE sekretaris LSM Sekoci Indoratu juga merasa hal tersebut sudah termasuk pelecehan terhadap organisasi kopri (korp pegawai republik indonesia ) dengan memakai pakaian kopri dimuka umum oleh bukan anggota kopri.

"Kalau memang pakaian kopri,itu pelecehan terhadap organisasi kopri,"ujarnya.

"Ini suatu pelecehan terhadap organisasi kopri dimana pakaian tersebut bisa dipakai pada setiap tanggal 17 dan hari besar tertentu saja oleh anggota kopri,"ungkap Hendrik Pasha,SE.

"Dengan adanya hal pelecehan tersebut menurut pandangan saya lebih kental nuansa politisnya."Dari kacamata saya sudah termasuk bernuansa politik,dengan cara seperti ini berarti tidak etis,apa lagi menjelang pemilu," ucap Hendrik Fasha saat ditemui dikedai kopi mangga Bagansiapiapi rabu (18/2) kemaren.

Kemudian Sekretaris Daerah Kabupaten Rokan Hilir,Drs Asrul M Noor,Msi ketua Organisasi Kopri Rokan Hilir ketika dihubungi WRC melalui telepon sellulernya Rabu (18/2) tidak dapat dihubungi.(Gun).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar